Bagi sebagian orang, perjalanan adalah sebuah interaksi dengan berbagai budaya. Menyusuri sejarah lokal dengan mengunjungi studio tato dan melihat galerinya bisa memperkaya khasanah Anda tentang budaya suatu daerah.
Athonk Sapto Raharjo, seniman tato yang aktif sejak 1996, pernah mengatakan tato atau rajah tubuh adalah ornamentasi budaya syarat simbolisasi. Hingga kini, seni tato masih didapatkan pada suku-suku di Indonesia, di antaranya yang terkenal adalah Dayak dan Mentawai.
Jadi, lupakan dulu kunjungan kemuseum tato di Amsterdam, Belanda, yang punya 60 ribu buah koleksi tato dari berbagai penjuru dunia. Karena di dekat Anda, sebenarnya banyak studio tato bagus yang menunjukkan jati diri Indonesia. Atau kalau perlu kunjungi langsung daerah asal tato tersebut.
Jika niat kunjungan wisata berubah dan Anda justru ingin membuat tato, Anda bisa mencoba mendatangi beberapa tempat berikut, yang menjadi pilihan kami:
1. Durga Tattoo Studio, Sleman, Yogyakarta
Durga Tattoo Studio pada 2008 berdiri di Jalan Cikini Raya 37B Jakarta Pusat. Namun si pemilik, Aman Durga Sipatiti memindahkannya ke Dusun Jenengan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, satu tahun lalu.
Durga belajar tato di Pulau Siberut Mentawai dengan sejumlah Sikerei(sesepuh adat Mentawai). Ia merupakan lulusan Desain Komunikasi Visual dari Institut Seni Indonesia Yogyakarta dan melanjutkan magisternya di bidang Sejarah Seni di Universitas Passau, Jerman.
Anda bisa meminta membuatkan tato di Durga dengan konsep tradisional dari berbagai desain suku Indonesia, seperti Mentawai dan Dayak.
Ia juga memiliki kemampuan membuat motif tato tradisional yang hampir menghilang dari Papua, Lesser Sunda Nusantara (tato dari suku-suku di Sumba, Flores dan sekitarnya).
2. Kent Tattoo Studio & Piercing, Bandung
Satu bentuk sub kultur yang kini menjadi ikon baru kota Bandung adalah tato. Kent Tattoo, yang berdiri sejak 8 September 1990, salah satu studio tato yang begitu dikenal. Letaknya di Metro Soekarno Hatta Estate, Jalan Venus Timur Nomor 10.
Didirikan Yusefthia Suwardi yang akrab dipanggil Kent Kent, studio ini mendapat penghargaan dari Dinas Pariwisata Kota Bandung sebagai salah satu aset kebudayaan dan pariwisata Jawa Barat. Kent juga masuk ke Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan prestasi melukis pada tubuh (body painting) dengan peserta terbanyak pada Mei 2007.
A photo posted by Kent Tattoo Palasari (@kent.tattoo) on
3. Petrichor Tattoo, Yogyakarta
Tatois utamanya adalah perempuan bernama Anneke Fitrianti. Bisa dibilang Anneke adalah tatois wanita pertama di Yogya yang mempunyai studio sendiri--terletak di Jalan Tirtodipuran nomor 15. Sebelumnya Anneke selama tiga tahun bekerja di studio Eternity Tattoo. Selain tato, Petrichor Tattoo juga melayani body piercing.
Mojang Bandung kelahiran 6 Juni 1985 ini berguru kepada Athonk Sapto Raharjo, seniman tato yang aktif sejak 1996, yang merupakan ketua Java Tatto Club. Oleh Athonk ia diajarkan mesin tato, manajemen studio, hingga higienis selama setahun.
Pertama kali mentato, Anneke mencoba pada tubuhnya sendiri, kemudian seorang teman di studio eternity dengan suka rela menyerahkan tubuhnya ditato oleh Anneke.
4. Liong Tattoo Studio, Ubud, Bali
Bila Anda ke Ubud Bali, jangan hanya menyempatkan melihat panorama alam saja, tapi cobalah berkunjung ke studio milik Putu Nuarsa, namanyaLiong Tattoo Studio. Liong adalah nama panggilan seniman tato asal Bali itu.
Terletak di Jalan Hanoman, Ubud, Liong berdiri sejak 1985. Di sana ratusan tato mulai motif Maori, motif Jepang, hingga motif khas Bali, tersedia.
Sejak lama kawasan Ubud, Bali, digemari turis, khususnya mereka yang menyukai seni tato. Tak heran jika studio tato milik Liong sering didatangi penggemar seni tato.
No comments:
Post a Comment